Bulu Bersatu Memantau Jentik: Inovasi Mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2024 Melalui 3M Plus dan Keterlibatan Warga Desa Bulu untuk Basmi Nyamuk DBD

  • Aug 16, 2024
  • Admin Desa Bulu
  • BERITA, KEGIATAN

Batang (12/8). Mahasiswa KKN Tim II UNiversitas Diponegoro tahun 2023/ 2024 telah melaksanakan inovasi program kerja multidisiplin di Desa Bulu yang berfokus pada upaya 3M Plus dengan menekankan keterlibatan aktif warga Desa Bulu untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk. Program kerja ini bertujuan untuk menekan angka kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Bulu yang terjadi pada bulan-bulan tertentu. Dalam pelaksanaannya, program kerja ini melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu yang bekerjasama untuk menerapkan solusi terbaik dari permasalahan yang ada.

Adapun kontribusi yang diberikan oleh masing-masing anak yaitu,

Dwi Nov Adiyani (Ilmu Komunikasi) memberikan pencerdasan untuk masyarakat Desa Bulu mengenai pengetahuan nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD). Kegiatan ini bertujuan untuk penambah wawasan dan meningkatkan kepedulian terhadap penyakit DBD. Pemberian pencerdasan ini dikarenakan kondisi lingkungan Desa Bulu yang terdapat banyak nyamuk di setiap sudut tempat. Sehingga harapannya dengan pencerdasan yang dilakukan, masyarakat Desa Bulu semakin mengerti mengenai penyakit DBD seperti, nyamuk pembawa virus DBD, dan ciri-ciri nyamuk pembawa virus DBD. 

Gilar Adi Nugroho (Ilmu Hukum) mengadakan edukasi hukum terkait hak dan kewajiban masyarakat serta peran pemerintah dalam pencegahan DBD berdasarkan undang undang no 17 tahun 2023 tujuan kegiatan ini agar masyarakat memiliki kepatuhan terhadap aturan yang ada dalam pencegahan dbd agar meminimalisir resiko penyakit DBD.

Bela Amalia Nur Aisya (Kesehatan Masyarakat) melaksanakan pendidikan pelatihan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus serta pengarahan satu rumah satu jumantik. Dalam pendidikan dan pelatihan ini dilakukan dengan pemberian materi mengenai informasi umum 3M Plus, pengertian umum mengenai jumantik, struktur kepengurusan jumantik dari Supervisor sampai Jumantik Rumah/ Lingkungan, tanggung jawab, serta tahapan pemantauan jentik yang dilakukan oleh Jumantik. Sebagai upaya keberlanjutan, diberikan modul yang berjudul “Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah Dengue Oleh Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

Aisyah Rifdah Rellya (Administrasi Publik) melakukan distribusi stiker daftar checklist pengecekan jentik nyamuk ke setiap rumah melalui ibu-ibu PKK sebagai bagian dari upaya mencegah penyebaran penyakit demam berdarah. Pemberian stiker ini bertujuan sebagai upaya untuk memonitoring dan evaluasi yang berisikan waktu pemeriksaan dan jumlah keberadaan jentik nyamuk di lingkungan rumah mereka. Dalam kegiatan tersebut, Aisyah Rifdah Rellya juga memberikan sosialisasi mengenai pentingnya rutinitas pemeriksaan jentik nyamuk agar lingkungan tetap sehat dan bebas dari wabah. Melalui pembagian stiker checklist ini, diharapkan setiap keluarga lebih konsisten melakukan pengecekan berkala dan mencatat hasilnya untuk menghindari risiko berkembangnya nyamuk.

Sri Dewi Anggraeni (Manajemen Sumber Daya Perairan) memberikan kontribusi dalam program multidisiplin yaitu dengan mendistribusikan ikan pemakan jentik nyamuk kepada anggota PKK yang hadir dalam pertemuan. Sri Dewi Anggraeni juga memberikan penjelasan mengenai hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dalam mengatasi Demam Berdarah yang ada di Desa Bulu. Ikan yang telah diberikan dapat diletakkan pada bak kamar mandi, tempat penampungan air maupun fasilitas umum seperti kamar mandi SD, SMP, Masjid atau musholla yang memiliki kemungkinan kecil untuk dilakukan kebersihan secara rutin. Ikan yang diberikan merupakan jenis nila zebra yang dapat memakan jentik nyamuk, selain itu dijelaskan juga beberapa jenis ikan yang dapat digunakan seperti ikan tawes, molly, dll.

Daffa Permana Budi (Oseanografi) mengadakan pelatihan membuat perangkap nyamuk ramah lingkungan menggunakan botol bekas dan cairan gula jawa, yang mudah dibuat dan efektif mengurangi populasi nyamuk kepada ibu-ibu PKK. Pelatihan ini bertujuan memberikan solusi kreatif untuk masalah nyamuk di lingkungan rumah dengan memanfaatkan bahan bekas yang biasanya dianggap sampah. Ibu-ibu PKK diajarkan langkah demi langkah proses pembuatan perangkap nyamuk ini, yang tidak hanya murah tetapi juga mendukung pengurangan limbah plastik. 

Dhanius Ari Sandi (Teknik Industri), Dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan memberantas penyebaran penyakit demam berdarah, program Bulu Bersatu Memantau Jentik memfokuskan pada pemberdayaan ibu-ibu PKK Desa Bulu melalui pembuatan spray anti nyamuk yang terbuat dari bahan alam daun serai. Program ini, yang diinisiasi oleh Dhanius Ari Sandi, tidak hanya bertujuan untuk memanfaatkan bahan alami yang mudah didapatkan tetapi juga untuk memberikan keterampilan tambahan kepada ibu-ibu PKK. Dengan demikian, mereka tidak hanya berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga dapat menghasilkan produk ramah lingkungan yang berpotensi memberikan nilai ekonomi tambahan bagi keluarga mereka.

Ardhita Sari Yuliana Putri (Ekonomi Islam) memberikan edukasi terkait peluang ekonomi dari pembuatan spray anti nyamuk. Pembuatan spray nyamuk ini bisa dilakukan secara mandiri di rumah dengan bahan yang cukup sederhana sehingga berpeluang untuk dijadikan sebagai bisnis rumahan. Selain itu, Ardhita juga memberikan edukasi terkait cara menentukan harga jual suatu produk. Dimana hal ini dirasa sangat penting untuk dipelajari sebelum kita memulai suatu bisnis.

Femiona Tintari (Teknik Geologi) memberikan kontribusi berupa pembuatan peta curah Desa Bulu. Tujuan dari peta curah hujan ini dimaksudkan agar warga masyarakat mengetahui rata-rata tingkat curah hujan di Desa Bulu. Hal ini penting untuk intervensi pencegahan demam berdarah dan meminimalisir populasi nyamuk utamanya ketika musim hujan berlangsung.

 

Penulis: Tim II KKN Universitas Diponegoro 2023/ 2024 Desa Bulu

DPL: Eva Annisaa', S.Farm., Apt., M.Sc

Editor: Khoirul Umam, A.Ma.Pust